Pertemuan Rutin Gapoktan Kalurahan Pleret Bahas Strategi Peningkatan Produktivitas,Dihadiri Bamuskal

08 Oktober 2025
Dewi Orisya
Dibaca 9 Kali
Pertemuan Rutin Gapoktan Kalurahan Pleret Bahas Strategi Peningkatan Produktivitas,Dihadiri Bamuskal

 

Pleret, 8 Oktober 2025 – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kalurahan Pleret menggelar pertemuan rutinnya pada Rabu (8/10) bertempat di Gerbang Pleret. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur penting di tingkat kalurahan, antara lain Lurah Pleret Bapak Taufiq Kamal, S.Kom., M.Cs., Ulu-ulu Kalurahan Pleret Irfani Andhi Hermawan, serta perwakilan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Pleret.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut perwakilan dari Bamuskal Kalurahan Pleret, yaitu Ibu Wiwin Kurniawati, S.T., yang turut memberikan perhatian terhadap isu-isu strategis pertanian di wilayah Pleret.

Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah rendahnya tingkat penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani. Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar pengambilan pupuk dilakukan secara kolektif oleh kelompok tani masing-masing padukuhan guna mengatasi kendala transportasi serta keterbatasan fisik sebagian petani.

“Banyak petani yang kesulitan saat pengambilan pupuk, baik karena tidak ada yang mengantar, tidak memiliki kendaraan, ataupun karena kondisi fisik yang sudah tidak memungkinkan,” ujar salah satu peserta rapat.

Selain itu, pihak BPP menekankan pentingnya percepatan dalam pengumpulan dan pembaruan data EDKK (Elektronik Daftar Kelompok dan Calon Penerima) sebagai syarat utama dalam pendistribusian pupuk bersubsidi.

Isu strategis lain yang dibahas adalah upaya mendukung program Kemandirian Benih sebagaimana instruksi dari Bupati Bantul. Dalam program ini, setiap Gapoktan mendapatkan 20 kg benih secara gratis yang wajib ditanam, dipanen, dan hasilnya dijadikan benih mandiri. Program ini telah diujicobakan di Padukuhan Suren dan juga telah dilaksanakan pelatihan teknis sebelumnya.

Benih hasil panen ini nantinya dapat dijual di tingkat Gapoktan Kalurahan atau dititipkan di gerai KDMP (Kios Distribusi Mandiri Pangan). Namun, untuk memenuhi syarat sebagai benih siap jual, prosedur penanaman harus dilakukan sesuai dengan standar dan tahapan teknis yang berlaku.

Di akhir pertemuan, juga disampaikan usulan untuk melakukan penggantian pengurus PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan), yang akan dibahas lebih lanjut pada forum berikutnya.

Pertemuan ditutup dengan semangat kolaboratif untuk terus meningkatkan koordinasi antara kelompok tani, pemerintah kalurahan, dan lembaga terkait guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan di wilayah Kalurahan Pleret.